Sabtu, 04 September 2010

Cara Membaca Alat Ukur Listrik

Gienz Media®
Mungkin anda penasaran bagaimana cara membaca alat ukur Meteran listrik anda,
jika iya maka simaklah uraian dibawah ini.
Semoga bermanfaat.......


Pada dasarnya, besarnya energi yang telah dipakai oleh pelanggan ditunjukkan
menggunakan angka-angka yang tertera pada alat ukur.

Jumlah pemakaian kWh dihitung berdasarkan selisih antara angka stand meter bulan
ini (akhir) dikurangi dengan stand meter bulan lalu (awal).

Faktor Meter = Rasio CT x Rasio PT x Faktor Register
CT :Current Transformer atau Trafo Arus. Alat untuk menurunkan arus listrik
untuk keperluan pengukuran energi listrik atau untuk peralatan pengaman dan
pengendali listrik lainnya.

PT : Potential Transformer atau Trafo Tegangan. Alat untuk menurunkan tegangan
listrik yang diperlukan khusus bagi pengukuran energi listrik atau peralatan
pengaman dan pengendali listrik lainnya.

PEMBACAAN PEMAKAIAN ENERGI REAKTIF

Cara pembacaan dan perhitungannya sama dengan pembacaan meter kWh.

Pemakaian kVArh = (selisih pembacaan kVArh) x Faktor Meter.

Selisih pembacaan kVArh = Penunjukkan kVArh bulan ini dikurangi kVArh bulan lalu.

PENCATATAN HASIL PEMBACAAN METER
Pencatatan meter pada umumnya dilakukan oleh petugas dengan cara manual,
yaitu menuliskan hasil pembacaan meter kWh ke dalam Daftar Pembacaan Meter (DPM).
Cara seperti ini membawa resiko terjadinya kesalahan akibat salah tulis, apabila
petugas melakukan pencatatan meter melakukan penyalinan atau pemindahan catatan
dari daftar yang satu ke daftar yang lain.
Kesalahan ini tidak saja akan merugikan pelanggan tetapi juga PLN. Oleh sebab
itu dilakukanlah pemeriksaan secara rutin. Yang perlu diperiksa adalah besarnya
angka pemakaian kWh yang tertera pada lembar rekening listrik Anda. Bandingkan
dengan angka yang ditunjukkan oleh kWh meter maupun yang dicatat pada kartu
gantung.
Bila Anda menemukan kejanggalan segera laporkan ke Kantor Pelayanan PT PLN (Persero)
terdekat.
Dengan kemajuan teknologi di bidang komputer, PT PLN (Persero) menerapkan
cara pencatatan meter dengan PDE (Portable Data Entry) untuk daerah-daerah
tertentu. Di dalam PDE tersimpan data pelanggan yang akan dibaca kWh meternya,
antara lain nama dan alamat pelanggan, kode lokasi, daya tersambung, golongan
tariff, nomor kontrak, nomor kontrol dan rekaman pencatatan meter kWh sebelumnya.
Setelah membaca angka-angka pemakaian kWh yang tertera pada meter kWh,
petugas pencatat akan memasukkan ke dalam PDE sesuai data pelanggan yang
bersangkutan. PDE akan segera memproses dan menghitung besarnya biaya rekening
yang harus dibayar.
Hasil proses dan perhitungan ini langsung tercetak dalam bentuk struk yang
diserahkan petugas kepada pelanggan. Mintalah dan periksalah struk ini, beritahu
petugas bila terdapat kesalahan agar dapat dikoreksi.
Sumber PLN

0 komentar :

Posting Komentar

Sampaikan masukan, pujian, dan rasa terimakasih disini....

Klik Iklan dapat uang (Terbukti)