Gienz Media®
Pernah gak kamu berfikir jika air yang kamu minum tadi pagi merupakan air jang juga pernah di minum oleh Gajah Mada atau orang-orang yang hidup pada jaman dahulu kala? Atau mungkin tuh air bekas pipis minuman tetanggamu tempo hari? Kalau secara langsung sih emang gak mungkin, tapi kalau kita lihat dari sudut pandang siklus air atau istilah kerennya siklus hidrologi maka kenapa kacang "why not?"
Siklus hidrologi atau
sering disebut juga dengan istilah siklus air atau siklus H2O merupakan suatu
sirkulasi air yang meliputi pergerakan air mulai dari laut ke atmosfer, dari
atmosfer ke tanah dan kembali kelaut lagi, atau dengan kata lain bahwa
sirkulasi air di Bumi tidak pernah berhenti dimana air dapat berpindah dari
darat ke udara kemudian kedarat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam
tiga fasenya yaitu cair, padat dan gas.
|
siklus air |
Di dalam siklus
hidrologi matahari memegang peranan yang penting, dimana matahari merupakan
sumber energi yang mendorong terjadinya siklus hidrologi. Radiasi matahari yang
sampai ke Bumi dapat memanaskan air di laut dan samudera, akibat pemanasan ini
maka air akan menguap dan berubah menjadi uap air dan naik ke udara. Seperti
yang kita ketahui 90% uap air yang berada di udara berasal dari penguapan
lautan. Es dan salju juga dapat menyumblim dan langsung menjadi uap air.
Sselain itu, juga terjadi evapotranspirasi air dari tanaman yang menambah
jumlah uap air yang memasuki atmosfer.
Setelah air berwujud
uap air, arus udara naik akan mendorong uap air naik sampai ke atmosfer. Uap
air yang naik tersebut apabila telah sampai pada lapisan kondensasinya maka
akan terbentuk awan, jika proses kondensasi terjadi di dekat permukaan bumi maka akan terbentuk kabut.
Arus udara (angin) akan
membawa uap air atau awan ke tempat yang lain. Setelah mencapai titik jenuh
maka awan-awan tersebut akan menghasilkan presipitasi baik itu berupa hujan,
salju, hail, sleet, atau snowpack. Sebagian besar air jatuh kepermukaan dan
kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir diatas tanah
sebagai limpasan permukaan.
Sebagian dari limpasan
masuk sungai, got, kali dan lain-lain. Semua aliran itu bergerak menuju lautan.
Sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak
semua limpasan mengalir ke lautan, banyak yang menyerap ke tanah sebagai
infiltrasi. Infiltrat air jatuh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang
merupakan cadangan air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi
tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan
sebagai debit air tanah. Air tanah yang dekat dengan permukaan akan keluar
sebagai mata air air tawar. Seiring waktu, air kembali kelaut dimana siklus
hidrologi kita mulai.
Siklus hidrologi dibedakan kedalam tiga jenis
:
1. siklus
pendek : Air laut menguap, kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi
butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke
laut dan akan kembali berulang.
2. Siklus
sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui
proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan didaratan dan
selanjutnya meresap kedalam tanah dan kembali ke laut melalui sungai-sungai
atau saluran-saluran air.
3. Siklus
panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi,
lalu terbawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah
hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bomhkah es
mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang
lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai
kembali kelaut.